Sejarah Industri Rekaman Menolak Inovasi

>> Senin, 15 November 2010


Inovasi itu penting, karena inovasi juga berarti perubahan. Tapi pihak yang merasa tidak diuntungkan biasanya tak sependapat. Dengan kata lain, tidak semua orang senang berubah. Innovasi teknologi tidak hanya mampu merubah industri teknologi, tetapi juga menularkan perubahan ke industri lainnya. Termasuk industri musik, yang di dalamnya ada industri rekaman. Sejarah pun membuktikan, manusia berpihak pada teknologi yang memiliki nilai, yaitu teknologi yang membuat hidup manusia lebih mudah.

Alasan yang menjadi kendala industri rekaman untuk mengadopsi teknologi adalah relevansi industri tercinta dengan hak cipta. Hak cipta, dalam hal ini hak cipta lagu, merupakan kunci industri rekaman untuk berbisnis dan bertahan hidup. Dengan memonopoli hak cipta lagu, yang dimiliki oleh musisi, industri rekaman bisa dengan leluasa menjual rekaman musik dengan format apapun yang mereka mau, dengan cara apapun yang mereka mau. Sehingga, penolakan yang mereka lakukan adalah melindungi kepentingan bisnis, yang mebuat status quo seperti naluri alamiah.

Artikel ini bukan bermaksud mempertentangkan inovasi teknologi dan hak cipta, dalam industri rekaman. Dan bukan juga berarti inovasi teknologi selalu bertentangan dengan hak cipta. Tetapi, berdasarkan bukti sejarah, inovasi teknologi selalu mendahului kemampuan industri rekaman menemukan cara-cara baru untuk melindungi hak cipta musik. Walhasil, industri rekaman berulangkali kehilangan muka, karena di dahului oleh teknologi.

Orang bijak berkata, "Jangan berubah jika belum rusak". Ironisnya, industri rekaman adalah penopang industri musik, yang masuk ke dalam sebuah industri yang dinamakan Industri Kreatif. Sikap memelihara produk dan model bisnis yang stagnan dari industri rekaman itu, dalam setiap fase perkembangan teknologi, menjadi kontra produktif bagi mereka sendiri. Yang ujungnya menjadi korban adalah semua stakeholder, termasuk di dalamnya, pemasok primer produk industri rekaman, yaitu Musisi dan penulis lagu.

Tak heran, respon dari industri rekaman selalu Status Quo, dan pada masa-masa buruk, mereka panik dan menggunakan tangan besi. Ironis memang. Tapi memang, rutinitas itu yang selalu terjadi.

Dibawah ini adalah beberapa contoh sejarah penolakan inovasi oleh industri rekaman:

60an – Standar Perekam Kaset
Kala itu piringan hitam merupakan format phonogram utama yang menjadi standar industri. Teknologi ini sangat susah di re-distribusikan, karena cara produksi piringan hitam tidak mudah untuk dijadikan teknologi handy, yang bisa menjangkau konsumen rumahan. Saat itu, muncul standarisasi baru, penggunaan Cassette Recorder dan Pita Kaset sebagai format rekaman phonograph, dan industri rekaman menolaknya, hingga akhirnya mendapatkan share yang ‘fair’ dari produksi kaset.

80an – MTV
Ketika MTV berdiri tahun 1982, industri rekaman menolak memberikan video klip dari artisnya untuk diputar di MTV. Karena sebelumnya, video klip tidak bisa didapatkan secara gratis oleh penggemar atau pasar musik. Ujungnya, sejarah membuktikan, MTV menjadi salah satu kunci utama kegiatan promosi album rekaman artis.

80an – Compact Disc
Compact disc atau CD masuk ke pasar di tahun 80an. Industri rekaman menolak keras digitalisasi musik.

Akhir 90an, MP3 player
Musik format .mp3 ditemukan, dan mp3 player pun mulai hadir di pasaran. Yang dilakukan oleh industri rekaman bukanlah mencari jalan agar bisnis mereka tetap menguntungkan, tetapi malah menuntut pembuat Rio MP3 player.

1999 – Napster
Di tahun 1999, Napster dituntut beramai-ramai ke pengadilan. Napster menyatakan bangkrut, dan kemudian muncul kembali dengan model bisnis subscription. Apapun yang terjadi pada Napster, mereka mengubah industri rekaman, selamanya.

Dari sejarah penolakan tersebut, sudah jelas alasan industri rekaman menolak inovasi teknologi. Karena dengan munculnya teknologi baru yang memudahkan pasar mendapatkan musik, juga berarti industri rekaman harus menemukan cara baru untuk tetap bisa menjual album rekaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Preview of what the bundle will look like on this site

Here's a song which can be enjoyed today!

TOP